This is me :)

It's all about my simply life to be a wife, to be a mother and also to be a nice person for all people around me :)

Kamis, 15 Juli 2010

Tentang Imunisasi

Posted by memamamaya at Kamis, Juli 15, 2010
" Nemu artikel yg sangat berguna ini dari milis AFB. Tanpa ragu dan mikir2 lagi gw langsung copas ke blog ini. Mudah2han berguna juga buat yang berkunjung ke dunia maya yaaa "


Setelah lahir, bayi belum punya daya tahan yang cukup 
untuk menangkal berbagai penyakit. Walaupun memperoleh antibodi bawaan 
yang diberikan ibu sejak dalam kandungan, bayi memerlukan perlindungan 
tambahan untuk menjaga ketahanan tubuhnya terhadap penyakit.
Imunisasi merupakan suntikan vaksin atau bahan antigenik untuk 
menghasilkan kekebalan aktif pada tubuh bayi. Gunanya untuk mencegah 
dan mengenali beberapa penyakit tertentu yang mungkin mengancamnya.
Sejak lahir, bayi memerlukan berbagai jenis imunisasi hingga 
mencapai kanak-kanak. Beberapa imunisasi bayi yang perlu Anda tahu di 
antaranya: 

1. Imunisasi BCG
Vaksin ini agar tubuh bayi kebal terhadap bakteri tuberkulosis 
(TBC). BCG diberikan sekali sebelum anak berumur dua bulan. Imunisasi 
polio diberikan empat kali pada bayi usia 0-11 bulan dengan interval 
minimal empat minggu. Imunisasi Campak diberikan satu kali pada bayi 
usai 9-11 bulan. Imunisasi hepatitis B harus diberikan tiga kali pada 
bayi usia 1-11 bulan, dengan interval minimal empat minggu. Imunisasi 
ini bersifat wajib dan disubsidi pemerintah.

2. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah vaksin 3 in 1 yang melindungi terhadap 
difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus. Difteri adalah suatu 
infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan 
komplikasi fatal. DPT diberikan tiga kali pada bayi usia 2-11 bulan 
dengan interval minimal empat minggu. Imunisasi ini juga diwajibkan 
pemerintah. 

3.Imunisasi DT
Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang 
dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus. Imunisasi diberikan 
bagi anak dengan kebutuhan khusus, misalnya sudah mendapat suntikan DPT.

4. Imunisasi TT
Imunisasi tetanus (TT, tetanus toksoid) memberikan kekebalan aktif 
terhadap penyakit tetanus. ATS (Anti Tetanus Serum) juga dapat digunakan untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan penyakit tetanus. 
Jenis imunisasi ini minimal dilakukan lima kali seumur hidup untuk 
mendapatkan kekebalan penuh.

5. Imunisasi MMR
Imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap campak, gondongan dan 
campak Jerman dan disuntikkan sebanyak 2 kali. Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler dan mata berair.
Gondongan menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan pada 
salah satu maupun kedua kelenjar liur utama, meningitis, pembengkakan 
buah zakar yang berakibat kemandulan.

6. Imunisasi Hib
Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus influenza 
tipe b. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis, pneumonia dan infeksi tenggorokan berat yang bisa menyebabkan anak tersedak. Sampai saat ini, imunisasi HiB belum tergolong imunisasi wajib, mengingat harganya yang 
cukup mahal. Dua jenis vaksin yang beredar di Indonesia, yaitu Act Hib 
dan Pedvax.

7. Imunisasi Meningitis
Imunisasi ini belum diwajibkan pemerintah karena biayanya masih 
cukup besar. Imunisasi dilakukan bagi bayi dibawah usia satu tahun 
hingga balita. Imunisasi ini mencegah terjadinya infeksi meningitis atau lapisan otak yang banyak terjadi pada bayi dan balita.

8.Imunisasi Varisella
Imunisasi varisella memberikan perlindungan terhadap cacar air.

9.Imunisasi HBV
Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap hepatitis B. Hepatitis B adalah infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan kematian. 
Karena itu imunisasi hepatitis B termasuk yang wajib diberikan. Jadwal 
pemberian imunisasi ini sangat fleksibel, tergantung kesepakatan dokter 
dan orangtua. Bayi yang baru lahir pun bisa memperolehnya. Imunisasi ini pun biasanya diulang sesuai petunjuk dokter.

10.Imunisasi Pneumokokus Konjugata
Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi anak terhadap sejenis 
bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga. Bakteri ini juga dapat 
menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan 
bakteremia (infeksi darah)

11.Imunisasi Tipa
Imunisasi tipa diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap demam 
tifoid (tifus atau paratifus). Kekebalan yang didapat bisa bertahan 
selama tiga-lima tahun dan harus diulang kembali. Imunisasi ini dapat 
diberikan dalam 2 jenis: imunisasi oral berupa kapsul yang diberikan 
selang sehari selama 3 kali. Biasanya untuk anak yang sudah dapat 
menelan kapsul.

12.Imunisasi Hepatitis A
Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan 
sendirinya. Tetapi bila terkena penyakit ini penyembuhannya memerlukan 
waktu yang lama, yaitu sekitar 1 sampai 2 bulan. Jadwal pemberian yang 
dianjurkan tak berbeda dengan imunisasi hepatitis B. Vaksin hepatitis A 
diberikan dua dosis dengan jarak enam hingga 12 bulan. (mt)

0 comments:

Posting Komentar